Mewujudkan Indonesia Emas 2045 Melalui
Pengembangan Manusia dan Penguasaan IPTEK
Indonesia
Emas 2045 adalah impian bersama untuk meningkatkan kualitas Indonesia agar
dapat bersaing secara internasional dengan cara menyelesaikan isu-isu yang
kerap terjadi dalam negeri. Pada tahun 2045 mendatang, akan terjadi jendela
demografi (window of demography).
Jendela demografi yang dimaksud adalah keadaan saat usia produktif (15-64
tahun) lebih banyak dibandingkan usia tidak produktif (di bawah 14 tahun atau
di atas 65 tahun), yang diperkirakan akan mencapai perbandingan tujuh banding
tiga. Banyaknya angka usia produktif ini diharapkan menjadi bonus demografi
sehingga dapat menjadi hadiah bagi ulang tahun Indonesia ke-100 nantinya.
Melalui
salah satu pilar pembangunan Indonesia Emas 2045, yaitu pengembangan manusia
dan penguasaan IPTEK, masyarakat Indonesia diharapkan dapat menjadi manusia
yang unggul, berbudaya, dan menguasai IPTEK. Untuk mewujudkan hal tersebut,
diperlukan pemantauan terhadap kondisi Indonesia saat ini sehingga besarnya
usaha bersama untuk mewujudkan hal tersebut dapat diperkirakan. Saat ini,
Indonesia masih jauh tertinggal dengan negara lain di dunia dalam menghadapi
kemajuan IPTEK. Masyarakat Indonesia mayoritas lebih memilih menjadi masyarakat
pasif dalam menghadapi kemajuan IPTEK dunia dengan hanya menikmati teknologi
yang sudah ada, bahkan tanpa berpikir mengenai cara kerja teknologi tersebut.
Seiring dengan kemajuan IPTEK yang sangat cepat membuat manusia juga ingin
mendapatkan segala sesuatu secara cepat dan instan.
Kemajuan
IPTEK juga dapat menghilangkan tembok pembatas antarnegara. Masyarakat
Indonesia saat ini sudah banyak terpengaruh oleh budaya luar, baik dalam bidang
ekonomi, sosial, maupun hiburan. Keadaan seperti ini membuat masyarakat Indonesia
menjadi buta akan kekayaan budaya sendiri yang sesuai dengan kepribadian dan
sudah menjadi warisan nenek moyang bangsa Indonesia.
Gambaran
mengenai budaya instan yang biasa diterapkan oleh masyarakat Indonesia saat ini
dapat menjadi tantangan untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045. Tantangan yang
dihadapi antara lain:
1.
Banyaknya hoaks yang beredar
Seiring
dengan berkembangnya IPTEK, infromasi yang dapat diterima oleh masyarakat
semakin luas. Sayangnya, saat ini sudah sangat banyak informasi tidak benar
yang disebarluaskan sebagai bentuk adu domba yang bertujuan untuk memecah
belah. Budaya instan yang sudah biasa diterapkan membuat masyarakat malas
mencari kebenaran ilmiah sehingga dapat dengan mudah termakan oleh berita hoaks
tersebut dan membagikannya kepada orang lain.
2.
Budaya malas mencoba dan berpikir
Kemajuan
IPTEK dapat dengan mudah menyajikan penyelesaian mengenai suatu permasalahan,
baik sederhana, maupun kompleks secara instan. Hal ini dapat membuat generasi
muda kurang mengasah otaknya karena malas mencoba dan berpikir yang kemudian
dapat menurunkan kreativitas manusia yang justru sangat diperlukan untuk
mewujudkan Indonesia Emas 2045.
3.
Kurangnya semangat pemahaman teknologi
Seperti
yang telah dikatakan sebelumnya, masyarakat Indonesia cenderung lebih memilih
menjadi penikmat dari kemajuan teknologi dunia. Saat ini jarang ditemukan tokoh
inspiratif Indoensia yang sukses dalam memajukan teknologi Indonesia, seperti
B.J. Habibie. Selain itu, saat ini banyak generasi muda yang tidak menyukai
pelajaran fisika maupun matematika karena dianggap kompleks. Apabila generasi
muda sudah tidak semangat untuk menyelesaikan tantangan fisika maupun
matematika, kemungkinan besar generasi muda juga tidak akan tertarik untuk
mempelajari STEM (Science, Technology,
Engineering, and Mathematics).
Selain
itu, terdapat pula tantangan dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045 sebagai
akibat dari hilangnya tembok pembatas antara negara Indonesia dengan negara
lain, yaitu:
1.
Menipisnya kecintaan terhadap budaya
Indonesia
Saat
ini banyak generasi muda yang tidak mengetahui budayanya sendiri dan lebih memilih
trend luar, seperti Korea, Jepang, maupun Amerika.
2.
Kurangnya kecintaan terhdapa produk dalam
negeri
Meningkatnya
perdagangan bebas menyebabkan banyak barang luar negeri yang masuk ke
Indonesia. Hal ini membuat banyak masyarakat Indonesia yang lebih memilih
barang produksi luar negeri yang dianggap memiliki kualitas lebih baik daripada
produksi dalam negeri.
3.
Meningkatnya budaya konsumtif dan
individualistis
Budaya
konsumtif dapat lahir karena meningkatnya situs ecommerce yang dapat memudahkan
manusia untuk membeli barang secara lebih cepat dan lancar. Kemajuan teknologi
juga membuat interaksi antarmanusia berkurang karena sudah terfokuskan pada
interaksi melalui media sosial. Hal ini dapat melahirkan sifat individualis
dalam hidup seseorang sehingga sulit untuk melakukan pekerjaan kelompok,
diskusi, dan sebagainya.
Selain
tantangan akibat budaya instan masyarakat dan hilangnya tembok pembatas,
terdapat juga tantangan yang disebabkan oleh jendela demografi sendiri. Jika
lapangan pekerjaan yang tersedia tidak sebanding dengan angka usia produktif,
angka pengangguran akan meningkat. Hal ini dapat menjadikan jendela demografi
menjadi kutukan demografi.
Dalam
menghadapi berbagai tantangan tersebut, diperlukan strategi ekstra dan
berkelanjutan untuk dapat benar-benar mewujudkan Indonesia Emas 2045. Beberapa
strategi tersebut, antara lain:
1.
Meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai
pentingnya membela dan giat mencari kebenaran ilmiah agar tidak termakan oleh
informasi hoaks yang dapat memecah bangsa.
2.
Menambah wadah motivasi mengenai pentingnya
pemahaman pengetahuan teknologi dan berpikir kritis dalam menghadapi era
industri 4.0 dengan mengadakan talk show bersama tokoh Indonesia yang telah
berhasil dalam memajukan teknologi.
3.
Memperbaiki sistem pendidikan melalui program
wajib belajar selama 12 tahun dan meningkatkan beasiswa S1, baik di dalam
maupun luar negeri, dengan pendekatan pembelajaran interdisiplin STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics).
4.
Selektif dalam memilih kebudayaan luar dengan
meniru segala yang baik dan membuang segala yang tidak sesuai dengan budi
pekerti dan tradisi Indonesia.
5.
Meningkatkan kualitas produk dalam negeri
agar dapat memenangkan hati masyarakat Indonesia dan dapat bersaing dalam pasar
internasional.
6.
Menambah lapangan pekerjaan yang dapat
meningkatkan nilai tambah dan meningkatkan ketersediaan bahan baku produksi
sehingga dapat membuat Indonesia ramah akan investasi luar negeri.
Segala
tantangan yang dihadapi pasti akan dapat dilewati jika masyarakat Indonesia
selalu menjaga kolaborasi antarsesama masyarakat dan dengan pemerintah di
segala bidang ilmu pengetahuan. Jika kita selalu menjaga keharmonisan bangsa
dengan tidak selalu mempermasalahkan perbedaan, tetapi memfokuskan pada persamaan,
maka cita-cita untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045, yaitu Indonesia tidak
hanya akan terkenal melalui keindahan alamnya, tetapi juga kemajuan
teknologinya.
Daftar Pustaka
https://www.kelaspintar.id/blog/inspirasi/pengaruh-kemajuan-iptek-terhadap-indonesia-4425/
http://lipi.go.id/berita/sumber-daya-iptek-dan-posisi-kita-sekarang-/1196
https://mediaindonesia.com/read/detail/255560-indonesia-siap-sambut-era-baru-iptek
https://news.okezone.com/read/2018/07/06/65/1918904/apa-kabar-pengembangan-iptek-di-indonesia
#MenujuIndonesiaEmas2045
#OSKMITB2020
#ITBxByU