Senin, 21 September 2020

 

Mewujudkan Indonesia Emas 2045 Melalui Pengembangan Manusia dan Penguasaan IPTEK

 

Indonesia Emas 2045 adalah impian bersama untuk meningkatkan kualitas Indonesia agar dapat bersaing secara internasional dengan cara menyelesaikan isu-isu yang kerap terjadi dalam negeri. Pada tahun 2045 mendatang, akan terjadi jendela demografi (window of demography). Jendela demografi yang dimaksud adalah keadaan saat usia produktif (15-64 tahun) lebih banyak dibandingkan usia tidak produktif (di bawah 14 tahun atau di atas 65 tahun), yang diperkirakan akan mencapai perbandingan tujuh banding tiga. Banyaknya angka usia produktif ini diharapkan menjadi bonus demografi sehingga dapat menjadi hadiah bagi ulang tahun Indonesia ke-100 nantinya.

Melalui salah satu pilar pembangunan Indonesia Emas 2045, yaitu pengembangan manusia dan penguasaan IPTEK, masyarakat Indonesia diharapkan dapat menjadi manusia yang unggul, berbudaya, dan menguasai IPTEK. Untuk mewujudkan hal tersebut, diperlukan pemantauan terhadap kondisi Indonesia saat ini sehingga besarnya usaha bersama untuk mewujudkan hal tersebut dapat diperkirakan. Saat ini, Indonesia masih jauh tertinggal dengan negara lain di dunia dalam menghadapi kemajuan IPTEK. Masyarakat Indonesia mayoritas lebih memilih menjadi masyarakat pasif dalam menghadapi kemajuan IPTEK dunia dengan hanya menikmati teknologi yang sudah ada, bahkan tanpa berpikir mengenai cara kerja teknologi tersebut. Seiring dengan kemajuan IPTEK yang sangat cepat membuat manusia juga ingin mendapatkan segala sesuatu secara cepat dan instan.

Kemajuan IPTEK juga dapat menghilangkan tembok pembatas antarnegara. Masyarakat Indonesia saat ini sudah banyak terpengaruh oleh budaya luar, baik dalam bidang ekonomi, sosial, maupun hiburan. Keadaan seperti ini membuat masyarakat Indonesia menjadi buta akan kekayaan budaya sendiri yang sesuai dengan kepribadian dan sudah menjadi warisan nenek moyang bangsa Indonesia.

Gambaran mengenai budaya instan yang biasa diterapkan oleh masyarakat Indonesia saat ini dapat menjadi tantangan untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045. Tantangan yang dihadapi antara lain:

1.            Banyaknya hoaks yang beredar

Seiring dengan berkembangnya IPTEK, infromasi yang dapat diterima oleh masyarakat semakin luas. Sayangnya, saat ini sudah sangat banyak informasi tidak benar yang disebarluaskan sebagai bentuk adu domba yang bertujuan untuk memecah belah. Budaya instan yang sudah biasa diterapkan membuat masyarakat malas mencari kebenaran ilmiah sehingga dapat dengan mudah termakan oleh berita hoaks tersebut dan membagikannya kepada orang lain.

2.         Budaya malas mencoba dan berpikir

Kemajuan IPTEK dapat dengan mudah menyajikan penyelesaian mengenai suatu permasalahan, baik sederhana, maupun kompleks secara instan. Hal ini dapat membuat generasi muda kurang mengasah otaknya karena malas mencoba dan berpikir yang kemudian dapat menurunkan kreativitas manusia yang justru sangat diperlukan untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.

3.         Kurangnya semangat pemahaman teknologi

Seperti yang telah dikatakan sebelumnya, masyarakat Indonesia cenderung lebih memilih menjadi penikmat dari kemajuan teknologi dunia. Saat ini jarang ditemukan tokoh inspiratif Indoensia yang sukses dalam memajukan teknologi Indonesia, seperti B.J. Habibie. Selain itu, saat ini banyak generasi muda yang tidak menyukai pelajaran fisika maupun matematika karena dianggap kompleks. Apabila generasi muda sudah tidak semangat untuk menyelesaikan tantangan fisika maupun matematika, kemungkinan besar generasi muda juga tidak akan tertarik untuk mempelajari STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics).

Selain itu, terdapat pula tantangan dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045 sebagai akibat dari hilangnya tembok pembatas antara negara Indonesia dengan negara lain, yaitu:

1.         Menipisnya kecintaan terhadap budaya Indonesia

Saat ini banyak generasi muda yang tidak mengetahui budayanya sendiri dan lebih memilih trend luar, seperti Korea, Jepang, maupun Amerika.

2.         Kurangnya kecintaan terhdapa produk dalam negeri

Meningkatnya perdagangan bebas menyebabkan banyak barang luar negeri yang masuk ke Indonesia. Hal ini membuat banyak masyarakat Indonesia yang lebih memilih barang produksi luar negeri yang dianggap memiliki kualitas lebih baik daripada produksi dalam negeri.

3.         Meningkatnya budaya konsumtif dan individualistis

Budaya konsumtif dapat lahir karena meningkatnya situs ecommerce yang dapat memudahkan manusia untuk membeli barang secara lebih cepat dan lancar. Kemajuan teknologi juga membuat interaksi antarmanusia berkurang karena sudah terfokuskan pada interaksi melalui media sosial. Hal ini dapat melahirkan sifat individualis dalam hidup seseorang sehingga sulit untuk melakukan pekerjaan kelompok, diskusi, dan sebagainya.

Selain tantangan akibat budaya instan masyarakat dan hilangnya tembok pembatas, terdapat juga tantangan yang disebabkan oleh jendela demografi sendiri. Jika lapangan pekerjaan yang tersedia tidak sebanding dengan angka usia produktif, angka pengangguran akan meningkat. Hal ini dapat menjadikan jendela demografi menjadi kutukan demografi.

Dalam menghadapi berbagai tantangan tersebut, diperlukan strategi ekstra dan berkelanjutan untuk dapat benar-benar mewujudkan Indonesia Emas 2045. Beberapa strategi tersebut, antara lain:

1.            Meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya membela dan giat mencari kebenaran ilmiah agar tidak termakan oleh informasi hoaks yang dapat memecah bangsa.

2.            Menambah wadah motivasi mengenai pentingnya pemahaman pengetahuan teknologi dan berpikir kritis dalam menghadapi era industri 4.0 dengan mengadakan talk show bersama tokoh Indonesia yang telah berhasil dalam memajukan teknologi.

3.            Memperbaiki sistem pendidikan melalui program wajib belajar selama 12 tahun dan meningkatkan beasiswa S1, baik di dalam maupun luar negeri, dengan pendekatan pembelajaran interdisiplin STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics).

4.            Selektif dalam memilih kebudayaan luar dengan meniru segala yang baik dan membuang segala yang tidak sesuai dengan budi pekerti dan tradisi Indonesia.

5.            Meningkatkan kualitas produk dalam negeri agar dapat memenangkan hati masyarakat Indonesia dan dapat bersaing dalam pasar internasional.

6.            Menambah lapangan pekerjaan yang dapat meningkatkan nilai tambah dan meningkatkan ketersediaan bahan baku produksi sehingga dapat membuat Indonesia ramah akan investasi luar negeri.

Segala tantangan yang dihadapi pasti akan dapat dilewati jika masyarakat Indonesia selalu menjaga kolaborasi antarsesama masyarakat dan dengan pemerintah di segala bidang ilmu pengetahuan. Jika kita selalu menjaga keharmonisan bangsa dengan tidak selalu mempermasalahkan perbedaan, tetapi memfokuskan pada persamaan, maka cita-cita untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045, yaitu Indonesia tidak hanya akan terkenal melalui keindahan alamnya, tetapi juga kemajuan teknologinya.

 

Daftar Pustaka

https://www.kelaspintar.id/blog/inspirasi/pengaruh-kemajuan-iptek-terhadap-indonesia-4425/

http://lipi.go.id/berita/sumber-daya-iptek-dan-posisi-kita-sekarang-/1196

https://mediaindonesia.com/read/detail/255560-indonesia-siap-sambut-era-baru-iptek

https://news.okezone.com/read/2018/07/06/65/1918904/apa-kabar-pengembangan-iptek-di-indonesia

 

#MenujuIndonesiaEmas2045

#OSKMITB2020

#ITBxByU

Tidak ada komentar:

Posting Komentar